Cara
Bertanam Sawi – Caisim. Siapa yang tidak mengenal caisim? Caisim adalah salah satu jenis sawi
yang banyak di budidayakan karena permintaan akan sawi jenis ini sangat banyak.
Terutama sejak di perkenalkannya mi ayam. Caisim menjadi salah satu sayuran favorit
yang ditambahkan kedalam menu makanan berbasis mi ini. Baik mi ayam ataupun mi
instan akan kurang kelezatannya jika tidak di tambah dengan caisim atau sawi
hijau in. Sayangnya, meski sangat mudah di jumpai di pasaran, tetapi terkadang
sawi segar susah di dapatkan. Maklumlah, karena sayuran daun seperti caisim ini sangat cepat layu terutama di cuaca
yang panas. Tapi untuk bertanam sendiri, malas rasanya. padahal, diantara semua
budidaya tanaman sayuran, menanam caisim adalah cara budidaya yang paling
mudah. Berikut ini adalah cara teknik budidaya caisim yang telah
admin dtebu praktekan sendiri di pekarangan rumah. mau tahu caranya? Silah
lanjutkan membacanya.
Cara Bertanam Sawi – Caisim
Seperti
biasa, cara bertanam sawi juga terdiri dari beberapa tahapan penting, seperti
persiapan lahan, pembuatan persemaian, penanaman, dll. Berikut ini adalah tahap-tahap
budidaya tanaman Sawi.
1.
Pembibitan
Tanaman sawi
adalah satu jenis tanaman yang berkembang biak dengan biji. Biji sawi sangat
kecil, hampir serupa dengan biji bayam. Untuk mendapatkan hasil panen yang
baik, benih tidak bisa langsung di tanam di lahan tetapi harus di semaikan
dulu. Karena itu, jika budidaya tanaman lain tahap pertamanya adalah persiapan
lahan, maka budidaya sawi ini, tahap pertama adalah membuat persemaian.
Pembuatan
persemaian atau pembibitan tanaman sawi ada 2 macam, yaitu persemaian di
lakukan di pot atau di tanah bedengan khusus untuk pembibitan. Semua tergantung
luas lahan yang akan di tanami. Untuk media semai, gunakan tanah yang telah di
campur dengan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1. Benih yang akan di
semaikan harus di rendam di dalam air selama kurang lebih 2 jam sebelum di
tabur. Benih yang mengambang di buang. Sedangkan yang tenggelam adalah yang
akan di semaikan. Setelah selesai di rendam, taburkan benih caisim secara
merata di media semai, siram sampai basah, lalu tutup dengan daun pisang atau
karung goni selama 3 hari. pada hari ketiga, singkirkan daun pisang atau karung
goni, dan biarkan benih tumbuh berkembang dengan baik. Setelah benih berumur
2-3 minggu, bibit siap untuk di pindahkan.
2. Persiapan
lahan
Lahan yang
akan di tanami caisim harus di bersihkan dari gulma dan rumput liar, serta
harus di gemburkan terlebih dahulu. Pengemburan tanah dapat di lakukan dengan
cangkul atau bajak. Setelah itu buatlah bedengan dengan lebar 1 meter dan
tinggi 25-30 cm. Buat parit antar bedengan dengan lebar 40 cm. Setelah bedengan
jadi, taburkan pupuk kandang diatas tanah bedengan dengan dosis 100kg/ha lalu
aduk hingga merata. Lalu biarkan kurang lebih 5 hari sebelum lahan siap untuk
ditanami.
3. Penanaman
bibit
Setelah
bibit caisim siap tanam, buatlah lubang tanam di lahan bedengan dengan jarak
tanam 15 x 20 cm. Lalu ambil bibit yang telah siap, masukan 1-2 bibit kedalam
lubang, lalu tutup kembali. Setelah penanam selesai, siram lahan bedeng hingga
basah. Untuk mencegah agar bibit yang sudah di tanam tidak layu karena panas
matahari, sebaiknya penanaman bibit di lakukan pada sore hari.
4. Perawatan
tanaman
Untuk
mendapatkan hasil panen yang baik, tanaman sawi harus di jaga dan rawat dengan
baik juga. Perawatan yang di perlukan oleh tanaman caisim diantaranya adalah
- penyiraman, harus rutin dilakukan pagi dan sore, kecuali hari hujan
- pemupukan, dapat di lakukan dengan menyemprotkan pupuk cair dengan dosis 10 ml/1 lt air ketika tanaman berusia 4 hst, 11 hst dan 17 hst. Pupuk tambahan berupa POC juga dapat di berikan saat tanaman berusia 7, 14 dan 21 haris setelah tanam.
- penyiangan, dilakukan jika di sekitar tanaman tumbuh rumput liar atau gulma.
- penyemprotan fungisida atau insektisida dapat dilakukan untuk mengendalikan serangan hama dan penyakit. Penyemprotan sebaiknya di lakukan 2 minggu sebelum tanaman di panen, agar racun tidak lagi menempel pada tanaman saat di panen.
5. Pemanenan
Panen caisim
dapat di lakukan setelah tanaman berusia antara 40-45 hari. Panen dapat
dilakukan dengan cara mencabut tanaman hingga akarnya, atau hanya memotong
bagian pangkal saja. Pemanenan yang terlambat akan menyebabkan tanaman sawi
cepat berbunga. Tanaman yang telah di panen sebaiknya di letakan di tempat
teduh dan di perciki air agar tidak mudah layu. Penyimpanan caisim di suhu
ruang hanya bertahan 1-2 hari saja. tetapi jika di simpan di kulkas dalam
balutan kertas koran dan kantong plastik dapat bertahan hingga 1 minggu.
Cara Bertanam Sawi – Caisim.
Siapa yang tidak mengenal caisim? Caisim adalah salah satu jenis sawi
yang banyak di budidayakan karena permintaan akan sawi jenis ini sangat
banyak. Terutama sejak di perkenalkannya mi ayam. Caisim menjadi salah
satu sayuran favorit yang ditambahkan kedalam menu makanan berbasis mi
ini. Baik mi ayam ataupun mi instan akan kurang kelezatannya jika tidak
di tambah dengan caisim atau sawi hijau in. Sayangnya, meski sangat
mudah di jumpai di pasaran, tetapi terkadang sawi segar susah di
dapatkan. Maklumlah, karena sayuran daun seperti caisim ini
sangat cepat layu terutama di cuaca yang panas. Tapi untuk bertanam
sendiri, malas rasanya. padahal, diantara semua budidaya tanaman
sayuran, menanam caisim adalah cara budidaya yang paling mudah. Berikut
ini adalah cara teknik budidaya caisim yang telah admin dtebu praktekan sendiri di pekarangan rumah. mau tahu caranya? Silah lanjutkan membacanya.
Cara Bertanam Sawi – Caisim
Seperti
biasa, cara bertanam sawi juga terdiri dari beberapa tahapan penting,
seperti persiapan lahan, pembuatan persemaian, penanaman, dll. Berikut
ini adalah tahap-tahap budidaya tanaman Sawi.
1. Pembibitan
Tanaman
sawi adalah satu jenis tanaman yang berkembang biak dengan biji. Biji
sawi sangat kecil, hampir serupa dengan biji bayam. Untuk mendapatkan
hasil panen yang baik, benih tidak bisa langsung di tanam di lahan
tetapi harus di semaikan dulu. Karena itu, jika budidaya tanaman lain
tahap pertamanya adalah persiapan lahan, maka budidaya sawi ini, tahap
pertama adalah membuat persemaian.
Pembuatan
persemaian atau pembibitan tanaman sawi ada 2 macam, yaitu persemaian di
lakukan di pot atau di tanah bedengan khusus untuk pembibitan. Semua
tergantung luas lahan yang akan di tanami. Untuk media semai, gunakan
tanah yang telah di campur dengan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1.
Benih yang akan di semaikan harus di rendam di dalam air selama kurang
lebih 2 jam sebelum di tabur. Benih yang mengambang di buang. Sedangkan
yang tenggelam adalah yang akan di semaikan. Setelah selesai di rendam,
taburkan benih caisim secara merata di media semai, siram sampai basah,
lalu tutup dengan daun pisang atau karung goni selama 3 hari. pada hari
ketiga, singkirkan daun pisang atau karung goni, dan biarkan benih
tumbuh berkembang dengan baik. Setelah benih berumur 2-3 minggu, bibit
siap untuk di pindahkan.
2. Persiapan lahan
Lahan
yang akan di tanami caisim harus di bersihkan dari gulma dan rumput
liar, serta harus di gemburkan terlebih dahulu. Pengemburan tanah dapat
di lakukan dengan cangkul atau bajak. Setelah itu buatlah bedengan
dengan lebar 1 meter dan tinggi 25-30 cm. Buat parit antar bedengan
dengan lebar 40 cm. Setelah bedengan jadi, taburkan pupuk kandang diatas
tanah bedengan dengan dosis 100kg/ha lalu aduk hingga merata. Lalu
biarkan kurang lebih 5 hari sebelum lahan siap untuk ditanami.
3. Penanaman bibit
Setelah
bibit caisim siap tanam, buatlah lubang tanam di lahan bedengan dengan
jarak tanam 15 x 20 cm. Lalu ambil bibit yang telah siap, masukan 1-2
bibit kedalam lubang, lalu tutup kembali. Setelah penanam selesai, siram
lahan bedeng hingga basah. Untuk mencegah agar bibit yang sudah di
tanam tidak layu karena panas matahari, sebaiknya penanaman bibit di
lakukan pada sore hari.
4. Perawatan tanaman
Untuk
mendapatkan hasil panen yang baik, tanaman sawi harus di jaga dan rawat
dengan baik juga. Perawatan yang di perlukan oleh tanaman caisim
diantaranya adalah
- penyiraman, harus rutin dilakukan pagi dan sore, kecuali hari hujan
- pemupukan, dapat di lakukan dengan menyemprotkan pupuk cair dengan dosis 10 ml/1 lt air ketika tanaman berusia 4 hst, 11 hst dan 17 hst. Pupuk tambahan berupa POC juga dapat di berikan saat tanaman berusia 7, 14 dan 21 haris setelah tanam.
- penyiangan, dilakukan jika di sekitar tanaman tumbuh rumput liar atau gulma.
- penyemprotan fungisida atau insektisida dapat dilakukan untuk mengendalikan serangan hama dan penyakit. Penyemprotan sebaiknya di lakukan 2 minggu sebelum tanaman di panen, agar racun tidak lagi menempel pada tanaman saat di panen.
5. Pemanenan
Panen
caisim dapat di lakukan setelah tanaman berusia antara 40-45 hari.
Panen dapat dilakukan dengan cara mencabut tanaman hingga akarnya, atau
hanya memotong bagian pangkal saja. Pemanenan yang terlambat akan
menyebabkan tanaman sawi cepat berbunga. Tanaman yang telah di panen
sebaiknya di letakan di tempat teduh dan di perciki air agar tidak mudah
layu. Penyimpanan caisim di suhu ruang hanya bertahan 1-2 hari saja.
tetapi jika di simpan di kulkas dalam balutan kertas koran dan kantong
plastik dapat bertahan hingga 1 minggu.
- See more at: http://kbunq.blogspot.com/2013/09/cara-menanam-sawi-caisim-cara-bertanam.html#sthash.Rj7KJqiL.dpuf
Cara Bertanam Sawi – Caisim.
Siapa yang tidak mengenal caisim? Caisim adalah salah satu jenis sawi
yang banyak di budidayakan karena permintaan akan sawi jenis ini sangat
banyak. Terutama sejak di perkenalkannya mi ayam. Caisim menjadi salah
satu sayuran favorit yang ditambahkan kedalam menu makanan berbasis mi
ini. Baik mi ayam ataupun mi instan akan kurang kelezatannya jika tidak
di tambah dengan caisim atau sawi hijau in. Sayangnya, meski sangat
mudah di jumpai di pasaran, tetapi terkadang sawi segar susah di
dapatkan. Maklumlah, karena sayuran daun seperti caisim ini
sangat cepat layu terutama di cuaca yang panas. Tapi untuk bertanam
sendiri, malas rasanya. padahal, diantara semua budidaya tanaman
sayuran, menanam caisim adalah cara budidaya yang paling mudah. Berikut
ini adalah cara teknik budidaya caisim yang telah admin dtebu praktekan sendiri di pekarangan rumah. mau tahu caranya? Silah lanjutkan membacanya.
Cara Bertanam Sawi – Caisim
Seperti
biasa, cara bertanam sawi juga terdiri dari beberapa tahapan penting,
seperti persiapan lahan, pembuatan persemaian, penanaman, dll. Berikut
ini adalah tahap-tahap budidaya tanaman Sawi.
1. Pembibitan
Tanaman
sawi adalah satu jenis tanaman yang berkembang biak dengan biji. Biji
sawi sangat kecil, hampir serupa dengan biji bayam. Untuk mendapatkan
hasil panen yang baik, benih tidak bisa langsung di tanam di lahan
tetapi harus di semaikan dulu. Karena itu, jika budidaya tanaman lain
tahap pertamanya adalah persiapan lahan, maka budidaya sawi ini, tahap
pertama adalah membuat persemaian.
Pembuatan
persemaian atau pembibitan tanaman sawi ada 2 macam, yaitu persemaian di
lakukan di pot atau di tanah bedengan khusus untuk pembibitan. Semua
tergantung luas lahan yang akan di tanami. Untuk media semai, gunakan
tanah yang telah di campur dengan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1.
Benih yang akan di semaikan harus di rendam di dalam air selama kurang
lebih 2 jam sebelum di tabur. Benih yang mengambang di buang. Sedangkan
yang tenggelam adalah yang akan di semaikan. Setelah selesai di rendam,
taburkan benih caisim secara merata di media semai, siram sampai basah,
lalu tutup dengan daun pisang atau karung goni selama 3 hari. pada hari
ketiga, singkirkan daun pisang atau karung goni, dan biarkan benih
tumbuh berkembang dengan baik. Setelah benih berumur 2-3 minggu, bibit
siap untuk di pindahkan.
2. Persiapan lahan
Lahan
yang akan di tanami caisim harus di bersihkan dari gulma dan rumput
liar, serta harus di gemburkan terlebih dahulu. Pengemburan tanah dapat
di lakukan dengan cangkul atau bajak. Setelah itu buatlah bedengan
dengan lebar 1 meter dan tinggi 25-30 cm. Buat parit antar bedengan
dengan lebar 40 cm. Setelah bedengan jadi, taburkan pupuk kandang diatas
tanah bedengan dengan dosis 100kg/ha lalu aduk hingga merata. Lalu
biarkan kurang lebih 5 hari sebelum lahan siap untuk ditanami.
3. Penanaman bibit
Setelah
bibit caisim siap tanam, buatlah lubang tanam di lahan bedengan dengan
jarak tanam 15 x 20 cm. Lalu ambil bibit yang telah siap, masukan 1-2
bibit kedalam lubang, lalu tutup kembali. Setelah penanam selesai, siram
lahan bedeng hingga basah. Untuk mencegah agar bibit yang sudah di
tanam tidak layu karena panas matahari, sebaiknya penanaman bibit di
lakukan pada sore hari.
4. Perawatan tanaman
Untuk
mendapatkan hasil panen yang baik, tanaman sawi harus di jaga dan rawat
dengan baik juga. Perawatan yang di perlukan oleh tanaman caisim
diantaranya adalah
- penyiraman, harus rutin dilakukan pagi dan sore, kecuali hari hujan
- pemupukan, dapat di lakukan dengan menyemprotkan pupuk cair dengan dosis 10 ml/1 lt air ketika tanaman berusia 4 hst, 11 hst dan 17 hst. Pupuk tambahan berupa POC juga dapat di berikan saat tanaman berusia 7, 14 dan 21 haris setelah tanam.
- penyiangan, dilakukan jika di sekitar tanaman tumbuh rumput liar atau gulma.
- penyemprotan fungisida atau insektisida dapat dilakukan untuk mengendalikan serangan hama dan penyakit. Penyemprotan sebaiknya di lakukan 2 minggu sebelum tanaman di panen, agar racun tidak lagi menempel pada tanaman saat di panen.
5. Pemanenan
Panen
caisim dapat di lakukan setelah tanaman berusia antara 40-45 hari.
Panen dapat dilakukan dengan cara mencabut tanaman hingga akarnya, atau
hanya memotong bagian pangkal saja. Pemanenan yang terlambat akan
menyebabkan tanaman sawi cepat berbunga. Tanaman yang telah di panen
sebaiknya di letakan di tempat teduh dan di perciki air agar tidak mudah
layu. Penyimpanan caisim di suhu ruang hanya bertahan 1-2 hari saja.
tetapi jika di simpan di kulkas dalam balutan kertas koran dan kantong
plastik dapat bertahan hingga 1 minggu.
- See more at: http://kbunq.blogspot.com/2013/09/cara-menanam-sawi-caisim-cara-bertanam.html#sthash.Rj7KJqiL.dpuf
Cara Bertanam Sawi – Caisim.
Siapa yang tidak mengenal caisim? Caisim adalah salah satu jenis sawi
yang banyak di budidayakan karena permintaan akan sawi jenis ini sangat
banyak. Terutama sejak di perkenalkannya mi ayam. Caisim menjadi salah
satu sayuran favorit yang ditambahkan kedalam menu makanan berbasis mi
ini. Baik mi ayam ataupun mi instan akan kurang kelezatannya jika tidak
di tambah dengan caisim atau sawi hijau in. Sayangnya, meski sangat
mudah di jumpai di pasaran, tetapi terkadang sawi segar susah di
dapatkan. Maklumlah, karena sayuran daun seperti caisim ini
sangat cepat layu terutama di cuaca yang panas. Tapi untuk bertanam
sendiri, malas rasanya. padahal, diantara semua budidaya tanaman
sayuran, menanam caisim adalah cara budidaya yang paling mudah. Berikut
ini adalah cara teknik budidaya caisim yang telah admin dtebu praktekan sendiri di pekarangan rumah. mau tahu caranya? Silah lanjutkan membacanya.
Cara Bertanam Sawi – Caisim
Seperti
biasa, cara bertanam sawi juga terdiri dari beberapa tahapan penting,
seperti persiapan lahan, pembuatan persemaian, penanaman, dll. Berikut
ini adalah tahap-tahap budidaya tanaman Sawi.
1. Pembibitan
Tanaman
sawi adalah satu jenis tanaman yang berkembang biak dengan biji. Biji
sawi sangat kecil, hampir serupa dengan biji bayam. Untuk mendapatkan
hasil panen yang baik, benih tidak bisa langsung di tanam di lahan
tetapi harus di semaikan dulu. Karena itu, jika budidaya tanaman lain
tahap pertamanya adalah persiapan lahan, maka budidaya sawi ini, tahap
pertama adalah membuat persemaian.
Pembuatan
persemaian atau pembibitan tanaman sawi ada 2 macam, yaitu persemaian di
lakukan di pot atau di tanah bedengan khusus untuk pembibitan. Semua
tergantung luas lahan yang akan di tanami. Untuk media semai, gunakan
tanah yang telah di campur dengan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1.
Benih yang akan di semaikan harus di rendam di dalam air selama kurang
lebih 2 jam sebelum di tabur. Benih yang mengambang di buang. Sedangkan
yang tenggelam adalah yang akan di semaikan. Setelah selesai di rendam,
taburkan benih caisim secara merata di media semai, siram sampai basah,
lalu tutup dengan daun pisang atau karung goni selama 3 hari. pada hari
ketiga, singkirkan daun pisang atau karung goni, dan biarkan benih
tumbuh berkembang dengan baik. Setelah benih berumur 2-3 minggu, bibit
siap untuk di pindahkan.
2. Persiapan lahan
Lahan
yang akan di tanami caisim harus di bersihkan dari gulma dan rumput
liar, serta harus di gemburkan terlebih dahulu. Pengemburan tanah dapat
di lakukan dengan cangkul atau bajak. Setelah itu buatlah bedengan
dengan lebar 1 meter dan tinggi 25-30 cm. Buat parit antar bedengan
dengan lebar 40 cm. Setelah bedengan jadi, taburkan pupuk kandang diatas
tanah bedengan dengan dosis 100kg/ha lalu aduk hingga merata. Lalu
biarkan kurang lebih 5 hari sebelum lahan siap untuk ditanami.
3. Penanaman bibit
Setelah
bibit caisim siap tanam, buatlah lubang tanam di lahan bedengan dengan
jarak tanam 15 x 20 cm. Lalu ambil bibit yang telah siap, masukan 1-2
bibit kedalam lubang, lalu tutup kembali. Setelah penanam selesai, siram
lahan bedeng hingga basah. Untuk mencegah agar bibit yang sudah di
tanam tidak layu karena panas matahari, sebaiknya penanaman bibit di
lakukan pada sore hari.
4. Perawatan tanaman
Untuk
mendapatkan hasil panen yang baik, tanaman sawi harus di jaga dan rawat
dengan baik juga. Perawatan yang di perlukan oleh tanaman caisim
diantaranya adalah
- penyiraman, harus rutin dilakukan pagi dan sore, kecuali hari hujan
- pemupukan, dapat di lakukan dengan menyemprotkan pupuk cair dengan dosis 10 ml/1 lt air ketika tanaman berusia 4 hst, 11 hst dan 17 hst. Pupuk tambahan berupa POC juga dapat di berikan saat tanaman berusia 7, 14 dan 21 haris setelah tanam.
- penyiangan, dilakukan jika di sekitar tanaman tumbuh rumput liar atau gulma.
- penyemprotan fungisida atau insektisida dapat dilakukan untuk mengendalikan serangan hama dan penyakit. Penyemprotan sebaiknya di lakukan 2 minggu sebelum tanaman di panen, agar racun tidak lagi menempel pada tanaman saat di panen.
5. Pemanenan
Panen
caisim dapat di lakukan setelah tanaman berusia antara 40-45 hari.
Panen dapat dilakukan dengan cara mencabut tanaman hingga akarnya, atau
hanya memotong bagian pangkal saja. Pemanenan yang terlambat akan
menyebabkan tanaman sawi cepat berbunga. Tanaman yang telah di panen
sebaiknya di letakan di tempat teduh dan di perciki air agar tidak mudah
layu. Penyimpanan caisim di suhu ruang hanya bertahan 1-2 hari saja.
tetapi jika di simpan di kulkas dalam balutan kertas koran dan kantong
plastik dapat bertahan hingga 1 minggu.
- See more at: http://kbunq.blogspot.com/2013/09/cara-menanam-sawi-caisim-cara-bertanam.html#sthash.Rj7KJqiL.dpuf
Cara Bertanam Sawi – Caisim.
Siapa yang tidak mengenal caisim? Caisim adalah salah satu jenis sawi
yang banyak di budidayakan karena permintaan akan sawi jenis ini sangat
banyak. Terutama sejak di perkenalkannya mi ayam. Caisim menjadi salah
satu sayuran favorit yang ditambahkan kedalam menu makanan berbasis mi
ini. Baik mi ayam ataupun mi instan akan kurang kelezatannya jika tidak
di tambah dengan caisim atau sawi hijau in. Sayangnya, meski sangat
mudah di jumpai di pasaran, tetapi terkadang sawi segar susah di
dapatkan. Maklumlah, karena sayuran daun seperti caisim ini
sangat cepat layu terutama di cuaca yang panas. Tapi untuk bertanam
sendiri, malas rasanya. padahal, diantara semua budidaya tanaman
sayuran, menanam caisim adalah cara budidaya yang paling mudah. Berikut
ini adalah cara teknik budidaya caisim yang telah admin dtebu praktekan sendiri di pekarangan rumah. mau tahu caranya? Silah lanjutkan membacanya.
Cara Bertanam Sawi – Caisim
Seperti
biasa, cara bertanam sawi juga terdiri dari beberapa tahapan penting,
seperti persiapan lahan, pembuatan persemaian, penanaman, dll. Berikut
ini adalah tahap-tahap budidaya tanaman Sawi.
1. Pembibitan
Tanaman
sawi adalah satu jenis tanaman yang berkembang biak dengan biji. Biji
sawi sangat kecil, hampir serupa dengan biji bayam. Untuk mendapatkan
hasil panen yang baik, benih tidak bisa langsung di tanam di lahan
tetapi harus di semaikan dulu. Karena itu, jika budidaya tanaman lain
tahap pertamanya adalah persiapan lahan, maka budidaya sawi ini, tahap
pertama adalah membuat persemaian.
Pembuatan
persemaian atau pembibitan tanaman sawi ada 2 macam, yaitu persemaian di
lakukan di pot atau di tanah bedengan khusus untuk pembibitan. Semua
tergantung luas lahan yang akan di tanami. Untuk media semai, gunakan
tanah yang telah di campur dengan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1.
Benih yang akan di semaikan harus di rendam di dalam air selama kurang
lebih 2 jam sebelum di tabur. Benih yang mengambang di buang. Sedangkan
yang tenggelam adalah yang akan di semaikan. Setelah selesai di rendam,
taburkan benih caisim secara merata di media semai, siram sampai basah,
lalu tutup dengan daun pisang atau karung goni selama 3 hari. pada hari
ketiga, singkirkan daun pisang atau karung goni, dan biarkan benih
tumbuh berkembang dengan baik. Setelah benih berumur 2-3 minggu, bibit
siap untuk di pindahkan.
2. Persiapan lahan
Lahan
yang akan di tanami caisim harus di bersihkan dari gulma dan rumput
liar, serta harus di gemburkan terlebih dahulu. Pengemburan tanah dapat
di lakukan dengan cangkul atau bajak. Setelah itu buatlah bedengan
dengan lebar 1 meter dan tinggi 25-30 cm. Buat parit antar bedengan
dengan lebar 40 cm. Setelah bedengan jadi, taburkan pupuk kandang diatas
tanah bedengan dengan dosis 100kg/ha lalu aduk hingga merata. Lalu
biarkan kurang lebih 5 hari sebelum lahan siap untuk ditanami.
3. Penanaman bibit
Setelah
bibit caisim siap tanam, buatlah lubang tanam di lahan bedengan dengan
jarak tanam 15 x 20 cm. Lalu ambil bibit yang telah siap, masukan 1-2
bibit kedalam lubang, lalu tutup kembali. Setelah penanam selesai, siram
lahan bedeng hingga basah. Untuk mencegah agar bibit yang sudah di
tanam tidak layu karena panas matahari, sebaiknya penanaman bibit di
lakukan pada sore hari.
4. Perawatan tanaman
Untuk
mendapatkan hasil panen yang baik, tanaman sawi harus di jaga dan rawat
dengan baik juga. Perawatan yang di perlukan oleh tanaman caisim
diantaranya adalah
- penyiraman, harus rutin dilakukan pagi dan sore, kecuali hari hujan
- pemupukan, dapat di lakukan dengan menyemprotkan pupuk cair dengan dosis 10 ml/1 lt air ketika tanaman berusia 4 hst, 11 hst dan 17 hst. Pupuk tambahan berupa POC juga dapat di berikan saat tanaman berusia 7, 14 dan 21 haris setelah tanam.
- penyiangan, dilakukan jika di sekitar tanaman tumbuh rumput liar atau gulma.
- penyemprotan fungisida atau insektisida dapat dilakukan untuk mengendalikan serangan hama dan penyakit. Penyemprotan sebaiknya di lakukan 2 minggu sebelum tanaman di panen, agar racun tidak lagi menempel pada tanaman saat di panen.
5. Pemanenan
Panen
caisim dapat di lakukan setelah tanaman berusia antara 40-45 hari.
Panen dapat dilakukan dengan cara mencabut tanaman hingga akarnya, atau
hanya memotong bagian pangkal saja. Pemanenan yang terlambat akan
menyebabkan tanaman sawi cepat berbunga. Tanaman yang telah di panen
sebaiknya di letakan di tempat teduh dan di perciki air agar tidak mudah
layu. Penyimpanan caisim di suhu ruang hanya bertahan 1-2 hari saja.
tetapi jika di simpan di kulkas dalam balutan kertas koran dan kantong
plastik dapat bertahan hingga 1 minggu.
- See more at: http://kbunq.blogspot.com/2013/09/cara-menanam-sawi-caisim-cara-bertanam.html#sthash.Rj7KJqiL.dpuf
0 komentar:
Posting Komentar